5 Kunci Motivator untuk Keberhasilan

1. Percaya Diri

Seorang pemuda yang ingin mengungkapkan cintanya pada gadis impiannya. Saat itu, ia dilahirkan sebagai anak yang pemalu. Bahkan bertemu laki-laki yang ia tidak kenal saja sudah membuatnya resah dan gelisah. Apa lagi dekat gadis. Saat itu, ia di ajak nonton bareng oleh temannya. Ia menyetujui yang ikut. Ketika sedang kumpul di tempat yang disetujui, ia tidak tahu bahwa gadis impiannya ikut. Ia langsung berpaling dan mau kabur. Tetapi cara itu tidak berhasil. Saat dia berbalik, gadis itu melihatnya dan menegurnya. Ia pun tersipu sangat malu, wajahnya merah, dan hanya berkata, "Hai!". Ia tidak berani berkata selain itu. Lalu, teman-temannya pun datang. Mereka semua pergi ke Kelapa Gading dengan Bus Trans-Jakarta. Saat di sana, mereka langsung ke bioskop XXI dan langsung nonton film yang ingin mereka tonton. Dia dan gadis itu duduk bersebelahan. Betapa malunya si pemuda itu. Saat sudah, mereka berdua disuruh menunggu di hall XXI. Karena malu, si pemuda memberanikan diri untuk bilang, "Lo mau ga jadi pacar gue?" Lalu, si gadis terdiam dan bilang, "**** (nama si pemuda), gue mau ngaku. Gue juga suka sama lo. Gue mau jadi pacar lo." Betapa senangnya si pemuda itu dan sejak saat itu, mereka berdua menjadi pasangan bahagia.

2. Fokus

"Aku seorang gadis yang ingin lulus dari SMA. Saat ujian UAS, aku tidak belajar. Aku pikir soalnya akan mudah. Meski aku tidak belajar, aku suka baca-baca ulang materi-materi di sekolah dengan segan dan malas. Itu juga karena disuruh orang tua. Karena tidak fokus, nilai-nilai UAS-ku sangatlah rendah. Bahkan, aku hanya mendapat ranking 20. Aku sangat menyesal. Mulai saat kejadian itu, aku mulai belajar dengan fokus dan konsentrasi. Saat ujian nasional pun tiba, aku sangat gugup. Bahkan aku lupa akan pelajaran yang aku pelajari tadi malam. Fokus, fokus. Hanya itu ucapanku dalam hati. Saat mengisi LJK, ku lihat soal, dan ternyata... Soalnya cukup mudah karena aku sudah belajar. Fokus dan lihat. Aku mengisi LJK dengan cepat dan keluar duluan. Bahagialah hatiku karena aku berhasil meraih ranking 2 dan masuk UI."

3. Pantang Menyerah

Siapa yang tak kenal Thomas Alfa Edison ? Yap, dia adalah penemu bola lampu. Seorang ilmuwan yang lahir di kota Milan, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847. Pada masa kecilnya di Amerika Serikat, Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Oleh karena itu ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di rumah dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Pada Usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Kemudian ia menjadi operator telegraf, Ia pindah dari satu kota ke kota lain. Di New York ia diminta untuk menjadi kepala mesin telegraf yang penting. Mesin-mesin itu mengirimkan berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New York. Setelah Pada tahun 1870 ia menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Uang yang dihasilkan dari penemuannya itu cukup untuk mendirikan perusahaan sendiri. Pada tahun 1874 ia pindah ke Menlo Park, New Jersey. Disana ia membuat sebuah bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia. Setelah itu ia banyak melakukan penemuan-penemuan yang penting. Saat itu, belum ditemukannya lampu listrik. Maka, Edison terus membuat lampu. Walau selalu gagal, dan kegagalannya sampai 10.000 kali, ia tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk membuat lampu listrik. Dalam tahun 1879 ia berhasil menemukan lampu listrik. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia lampu listrik di pakai di jalan-jalan.

4. Mensyukuri

Ada seorang petani yang memiliki sebidang tanah. Pada suatu hari tetangganya mengatakan kepadanya, 'Ada batu berlian yang mahal harganya, jika kamu mendapatkan satu batu saja berlian maka kamu akan jadi orang yang kaya.' karena terobsesi ingin menjadi orang kaya, petani itu tidak bisa tidur semalaman dan memutuskan untuk menjual tanahnya, pergi untuk mencari batu berharga. Bulan demi bulan berlalu sampai uangnya habis tetapi tidak menemukan satupun batu berlian itu. Akhirnya sakit dan meninggal dunia. Sementara orang yang membeli tanah itu menemukan batu yang aneh ketika mengolah tanahnya. Batu itu ternyata batu berlian dan dia menjadi kaya raya karena batu berlian melimpah tertimbun ditanah miliknya. Begitulah kehidupan seringkali kita tidak menghargai apa yang ada pada diri kita dan memandang rumput tetangga lebih hijau. Iri dengan orang lain padahal sesungguhnya Allah melimpahkan anugerah di dalam hidup kita. Sebenarnya yang kita perlukan mengucap puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berusaha 'tanah' kita sebaik mungkin untuk menemukan 'berlian-berlian' yang indah yang kita miliki saat ini.

5. Jadilah Diri Sendiri

Di kisah kan seorang pemuda orang keturunan Inggris yang sedang bekerja di daerah Cina. Ia sangat kikuk dan selalu ingin mengikuti tingkah laku orang lain. Saat di marahi bosnya, bosnya berkata, "Kamu ini kok pengen kaya dia?! Dia ya dia, kamu ya kamu. Jangan diikuti. Kamu orang Inggris. Aku percaya kamu pasti bisa." Dalam hati si orang itu, ia bergumam, "Siapa aku?" Dia langsung ke kamar mandi menyesali perbuatannya dan selalu bertanya pada cermin. "SIAPA AKU?! AKU INI SIAPA?! APA GUNAKU DI DUNIA INI?!" Dia diam sejenak dan melihat bahwa wajahnya yang ganteng nan demikian itu bersinar. Dari sinar itu, ia tahu siapa dirinya. "AKU TAHU SIAPA AKU. AKU INI ORANG INGGRIS. ORANG YANG PINTAR. AKU PASTI BISA. PASTI BISA!" Semenjak itu, ia jadi terkenal akan kepribadiannya yang rajin nan penuh semangat dalam mengerjakan tugas.