For You My Darling

Hei Kamu, ya Kamu. Andai kau tahu di dalam kekakuanku ada kelemah lembutan untukmu. Di dalam kekerasanku tersimpan kasih sayangku untuk Kamu. Di dalam penyampaianku ada ajaran buat Kamu, sebagai bukti keseriusan sikapku. Tahukah kamu semua tentang itu?

Mengapa berani bersumpah jika bersalah?
Mengapa berani bersumpah jika berbohong?
Mengapa mengotori mulutmu dan hatimu dengan kebohonganmu itu, pasti semakin gelaplah hati kamu dengan kebohongan yang Kamu tumpuk-tumpuk. Tidak sadarkah Kamu itu yang membuat hatimu akan selalu berkarat
Mengapa Kamu nodai sayang ini dengan kebohonganmu? 

Kata indah yang kau tulis bersyukur mendapat seorang Aku?
Tapi kau perlihatkan dengan kebohongan-kebohonganmu dariku. Engkau ingin hidup damai tapi engkau sendiri yang menciptakan hidupmu berantakan. Engkau merasa mengerti semua, padahal kamu tidak mengerti di perbuatanmu

Pantas dibalik kata2 indahmu semakin lama semakin tidak masuk kedalam kalbuku. Pantas Hati dan Otakku selalu berputar berfikir tentang ketulusanmu.Ternyata hatiku tidak salah merasa. Otakku tidak salah menebak

Aku tahu kamu menyukaiku. Kamu tahu aku menyukaimu. Tapi disaat aku hanya berbuat kesalahan sekali saja, Kamu tega meninggalkanku begitu saja. Tidak memberiku kesempatan kedua. Dan Kamu selalu saja memendam rasa dendam itu. Kapankah Kamu akan melepas rasa itu dan membuka hati yang baru?

Kamu tahu?

Kamu adalah wanita yang sebenarnya aku sayang.
Kamu adalah wanita yang sebenarnya ingin kujadikan pendampingku.
Tapi entah, apakah kebohonganmu masih berlanjut?
 

Aku hanya berikhtiar.
Aku hanya menyampaikan yang wajib untuk Kamu.

Dengan pasrah aku berserah kepada Allah SWT.
Allah SWT-lah yang menentukan jalannya.

Aku hanya berikhitiar

Meski aku berkata demikian, aku masih memberimu kesempatan sekali lagi. Gunakanlah itu sebagai kesaksianmu padaku. Jangan-lah Kamu menyia-nyiakannya. Jangan-lah kamu membohongi lagi perasaanmu.

Karena, membohongi perasaan sendiri itu,

HAL YANG PALING MENYAKITKAN UNTUK HATI KECILMU!